Guru bertindak sebagai penghubung antara ilmu dan iman, membantu murid-murid mereka memahami bagaimana ilmu pengetahuan dapat memperkuat iman dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Dalam Islam, kedudukan guru sangatlah tinggi dan mulia. Guru merupakan pemandu, pendidik, dan penyebar ilmu yang sangat dibutuhkan dalam membangun peradaban yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Nabi Muhammad SAW dalam berbagai kesempatan menegaskan betapa pentingnya peran seorang guru dalam kehidupan umat Islam.
Salah satu hadis Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa salah satu amalan yang tidak akan terputus pahalanya setelah seseorang meninggal adalah ilmu yang bermanfaat. Guru berperan dalam menyebarkan ilmu yang bermanfaat ini, sehingga mereka mendapatkan pahala yang terus mengalir meskipun sudah tiada.
“Ketika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Guru bukan hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk akhlak dan karakter para murid. Melalui keteladanan dan bimbingan mereka, para murid belajar bagaimana menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam. Dalam hal ini, guru berperan sebagai contoh nyata dalam menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Islam menekankan pentingnya ilmu pengetahuan. Guru bertindak sebagai penghubung antara ilmu dan iman, membantu murid-murid mereka memahami bagaimana ilmu pengetahuan dapat memperkuat iman dan ketakwaan kepada Allah SWT. Ayat Al-Quran yang pertama kali turun, yaitu QS. Al-Alaq: 1-5, juga menekankan pentingnya membaca dan menuntut ilmu.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq: 1-5).
Sumber:
Buku: "Pendidikan Islam: Antara Cita dan Fakta" oleh Prof. Dr. Hasan Langgulung